DuuDoxeek82MOCmc98xdi89lHUhYNPeEcNhBHoUk
Bookmark

80.000 Prajurit ‘Israel’ Alami Luka Fisik dan Mental, Dampak Nyata Genosida Gaza

 


MUSLIMKREATIF.COM - Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan ‘Israel’ mengungkapkan pada Rabu (6/8/2025) bahwa mereka telah merawat sekitar 80.000 tentara sejak dimulainya serangan militer ‘Israel’ ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Dari jumlah itu, 26.000 di antaranya mengalami gangguan kesehatan mental.

Departemen tersebut menyatakan bahwa sepertiga dari kasus psikologis ini adalah PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pasca-trauma.

Dalam pernyataan yang dikutip harian Yedioth Ahronoth, disebutkan bahwa lebih dari setengah anggaran tahunan mereka, sekitar 4,2 miliar shekel (setara $1,2 miliar), dialokasikan untuk layanan medis dan psikologis bagi tentara yang terluka.

Departemen ini menyebut lonjakan korban dan meningkatnya angka bunuh diri di kalangan tentara sebagai “tantangan nasional besar” yang tengah dihadapi ‘Israel’.

Tekanan Psikologis di Tubuh Militer

Laporan media ‘Israel’ menyebutkan bahwa sistem rehabilitasi militer semakin kewalahan dalam beberapa bulan terakhir.

Kanal penyiaran publik ‘Israel’, KAN, melaporkan bahwa 16 tentara bunuh diri hanya dalam enam bulan pertama pada 2025. Namun, laporan lain yang dikutip Ma’ariv dan ditulis oleh penulis sekaligus analis ‘Israel’, Ephraim Ganor, menyebut angka sebenarnya bisa mencapai 45 kasus bunuh diri sejak perang dimulai.

Ganor memperingatkan tentang munculnya “epidemi diam-diam PTSD” yang perlahan menjalar ke tengah masyarakat ‘Israel’, dan ia menilai situasi itu akan semakin berbahaya ketika perang usai dan “dentuman artileri berhenti terdengar.”

Pernyataan terbaru dari departemen rehabilitasi ini dirilis di tengah aksi protes dari mantan tentara di depan markas besar mereka di Petah Tikva, dekat Tel Aviv. Para demonstran menuntut peningkatan layanan dukungan dan mengangkat isu serius mengenai risiko bunuh diri di kalangan tentara cadangan.

Gambaran ini menunjukkan bahwa meskipun ‘Israel’ terus melancarkan serangan brutal ke berbagai kawasan, beban psikologis dan sosial di dalam negeri sendiri pun mulai retak, terutama di kalangan militer, yang mulai dihantui oleh dampak jangka panjang dari perang yang mereka jalankan. 

Sumber : arrahmah.id)

Posting Komentar

Posting Komentar

close
-->