MUSLIMKREATIF.COM - Banjir bandang akibat hujan deras di wilayah pegunungan Pakistan utara menewaskan sedikitnya 344 orang, sementara ratusan lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan rumah yang roboh.
Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan (NDMA), sekitar 2.000 petugas penyelamat telah dikerahkan dalam 48 jam terakhir untuk mengevakuasi korban di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, salah satu daerah yang paling terdampak.
“Hujan deras, tanah longsor di beberapa wilayah, serta jalan yang ambruk menjadi tantangan besar dalam upaya bantuan, terutama untuk mengangkut alat berat dan ambulans,” kata Bilal Ahmed Faizi, juru bicara badan penyelamatan provinsi.
Selain 344 korban meninggal, sedikitnya 137 orang terluka di sembilan distrik. Kondisi sulit memaksa tim penyelamat berjalan kaki ke daerah-daerah terpencil demi menjangkau korban selamat.
Sejumlah warga menggambarkan kepanikan saat banjir bandang menerjang.
“Saya mendengar suara keras seperti gunung yang bergerak. Tanah bergetar karena derasnya air, dan saya melihat kematian mendekat,” tutur Azizullah, warga distrik Buner, salah satu wilayah terparah.
Sementara itu, Abdul Hayat, warga lain, kehilangan seluruh harta yang disiapkan untuk mahar pernikahan putrinya senilai 500.000 rupee (sekitar US\$ 1.760).
“Kami bahkan tidak punya pakaian, dan semua makanan kami habis,” ungkapnya.
Warga setempat kini bergotong royong membersihkan lumpur dengan peralatan seadanya.
Namun, menurut Abdul Khan, masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan, sementara operasi pencarian juga diperluas hingga wilayah hilir sungai.
Departemen Meteorologi Pakistan telah mengeluarkan peringatan hujan lebat untuk wilayah barat laut dan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Musim hujan tahun ini datang lebih awal dan diperkirakan berakhir lebih lambat dari biasanya. Sejak awal musim hujan 2025, Pakistan telah mencatat lebih dari 650 korban jiwa dan 905 orang luka-luka.
Sebagai perbandingan, banjir besar 2022 merendam sepertiga wilayah Pakistan dan menewaskan sekitar 1.700 orang, menandai salah satu bencana terburuk dalam sejarah negeri itu.
Sumber : arrahmah.id
Posting Komentar